Senin, November 25, 2024
Kalteng

Puslitbang Polri Gelar Penelitian Dinamika Penerapan ETLE di Polres Kotim

KOTIM, arusperubahan.com | Dalam rangka mendukung penerapan teknologi untuk menciptakan ketertiban dan keamanan lalu lintas, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar kegiatan Penelitian Dinamika Penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di Polres Kotim pada Selasa (29/10/24).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penelitian, Kombes Pol Frans Tjahyono, S.I.K., M.H., yang didampingi oleh Pembina Utama Prof. Dr. Dwi Purwoko, M.Si., selaku konsultan BRIN, Pembina Tk. I Budi Triyanto, S.Sos., dan Pendamping dari Polda Kalteng Kompol C. Siregar., S.I.K. Kehadiran tim Puslitbang disambut oleh Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain, S.H., S.I.K., M.H bersama para pejabat utama Polres Kotim.

Selain Polres Kotim, kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan dari Polres Katingan dan Polres Seruyan.

Dalam sambutannya, Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain, S.H., S.I.K., M.H menyampaikan apresiasinya kepada tim Puslitbang Polri serta peserta dari polres lainnya. “Selamat datang kepada Tim Puslitbang Polri dan seluruh peserta dari polres tetangga. Kami berharap penelitian ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas penerapan ETLE di wilayah kita,” ujarnya.

Kombes Pol Frans Tjahyono, SIK, MH, selaku Ketua Tim Penelitian, juga menyampaikan bahwa sistem ETLE merupakan langkah strategis dalam mewujudkan modernisasi sistem hukum di sektor lalu lintas. “ETLE adalah bagian dari upaya Polri untuk beradaptasi dengan era digital dan teknologi, sekaligus menghindari potensi pelanggaran di lapangan seperti pungutan liar, dan petugas Lalu lintas nantinya memiliki payung hukum yang mana sebagai dasar hukum dalam melaksanakan penindakan pelanggaran ETLE di lapangan” jelasnya.

“Penerapan sistem ETLE perlu terus disesuaikan dengan hasil penelitian agar lebih efektif dan efisien dalam menjaga ketertiban lalu lintas,” tambahnya.

Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk menilai dinamika penerapan ETLE, tetapi juga sebagai upaya untuk menampung masukan dari wilayah-wilayah, tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *