Sabtu, November 23, 2024
Covid 19Pendidikan

Akankah Pembelajaran Tatap Muka Dihentikan Lagi ?

Jakarta, arusperubahan.com – Kemendikbudristek menyampaikan 1.296 sekolah menjadi klaster COVID-19 selama Pembelajaran Tatap Muka atau PTM terbatas. Angka tersebut didapatkan dari survei terhadap 46.580 sekolah responden hingga 20 September 2021.

Pihak Kemendikbudristek melalui Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Jumeri mengatakan data berasal dari laporan warga sekolah. Mereka adalah guru, tenaga pendidik, siswa, dan keluarga dari mereka yang terpapar.

“Angka 2,8 persen itu bukan klaster pendidikan. Tapi data satuan pendidikan yang melaporkan lewat laman kita, jika di sekolahnya ada warga yang terkonfirmasi positif COVID-19,” ujar Jumeri pada wartawan pada Jumat (24/09/2021).

Data ini didasarkan pada 14 bulan terakhir sejak Juli 2020. Jumeri juga menuturkan isu 15 ribu siswa dan 7 ribu guru positif adalah berasal dari laporan 46.500 satuan pendidikan yang belum diverifikasi sehingga masih ditemukan kesalahan.

ads

Menanggapi kabar tersebut, FSGI meminta pemerintah daerah dan Kemendikbudristek berkoordinasi untuk melakukan evaluasi PTM terbatas pada wilayah PPKM level 1-3. Evaluasi pengawasan dari gugus tugas daerah dan dinas terkait.

Terkait vaksinasi, Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI) tersebut mendorong percepatan serta pemerataan distribusi pada usia 12-17 tahun. Terutama di pedesaan dan luar Jawa yang serapannya masih rendah.

FSGI juga kembali meminta seluruh pemerintah daerah melakukan 3T agar positivity rate menunjukkan kondisi sesungguhnya wilayah bersangkutan. Testing, Tracing, Treatment adalah upaya pencegahan COVID-19.

Selain itu mengingat banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya di jenjang TK selama pandemi COVID-19, FSGI menyarankan tidak perlu mewajibkan ijazah TK saat mendaftar ke jenjang SD.

Untuk PAUD hingga SD, FSGI berharap pemerintah daerah tidak menggelar PTM terbatas lebih dulu. Hal tersebut karena rentannya penularan, mengingat perilakunya sulit dikontrol.

Sumber : Media Sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *