Ketum IWO Indonesia: Menuju Verifikasi Dewan Pers, Pastikan Anggota Tetap Netral di Tahun Politik
YOGYAKARTA, arusperubahan.com | Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia NR. Icang Rahardian SH, memastikan organisasi yang dipimpinnya tidak akan memihak kepada salah satu partai politik dan calon presiden pada pemilu 2024 mendatang. Hal itu diutarakan Icang Rahardian pada pelantikan pengurus daerah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu (28/8).
“Memasuki tahun politik ini, saya berpesan kepada para sahabat anggota IWO Indonesia jangan berpolitik praktis, tidak memihak salah satu pihak, tidak berdiri di mana-mana tapi kita ada di mana-mana. Siapapun yang mengundang kita, para sahabat datangi. Sesuaikan dengan konten yang ada dan angkat berita yang positif, tidak menambahkan dan tidak mengurangi. Bagi sahabat masih berbicara politik dan bagi yang aktif di partai politik agar mundur dari IWO Indonesia,” tegas Ketum IWO Indonesia.
Icang menjelaskan, IWO Indonesia yang hadir dan dibangun bukan atas keinginan atau hasrat pribadi, akan tetapi karena kebutuhan jaman itu sebagai wadah untuk membimbing dan mengayomi para jurnalis yang tergabung di dalamnya.
“Sebagai organisasi profesi jurnalis, IWO Indonesia kami bangun bukan atas kemauan pribadi, tapi atas kebutuhan jaman khususnya di era digitalisasi atau four point zero (4.0) di mana kejadian hari ini dicatat dan direkam, detik itu dan jam itu juga langsung dapat dipublikasikan,” kata Icang Rahardian.
“Dalam kurun waktu sepuluh tahun yang lalu, selain dari segi pendapatan yang sangat minim, wartawan media online dipandang sebelah mata bahkan disebut wartawan bodrek karena tanpa surat kabar atau majalah seperti halnyanya wartawan media cetak lainnya. Namun saat dua tahun kita dilanda pandemi covid-19, di mana ada pembatasan kegiatan tatap muka langsung, peran wartawan dan media online menjadi sangat dominan,” paparnya.
Untuk itu, Icang Rahardian yakin perkembangan media online sangat penting di era digital ini, dan memastikan organisasinya menjadi organisasi profesi jurnalistik yang modern. Di samping itu seluruh kebutuhan adminustrasi dan atribut, anggota tidak mengeluarkan dari kantong pribadi.
Sebagai informasi, organisasi profesi jurnalis IWO Indonesia sudah hadir setidaknya di 10 Provinsi dengan beberapa kepengurusan tingkat kabupaten dan kota. Di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalantan Selatan, Sulawesi Tenggara dan beberapa kota kabupaten dalam proses pembentukan.
Tekad melawan berita bohong, menjadi jurnalis terpercaya dan berdiri untuk semua golongan menjadi tagline organisasi ini, IWO Indonesia juga berdiri bagi semua pihak dan sinergitas dengan para pemangku kebijakan sebagai midal untuk menuju verifikasi Dewan Pers pada tahun 2024.
Laporan:
Hasan Munawar,
Ketua OKK DPP IWO Indonesia