Teknik Renang Penyelamatan
PROSES pertolongan, seorang penolong dapat melakukan seorang diri untuk membawa korban dari tengah perairan ke tepi. Adapun teknik yang dapat digunakan tanpa menggunakan alat bantu:
1. The hip carry rescue
Membawa korban dengan menggunakan gaya dada terbalik serta kedua tangan memeganggi korban. Cara memegang korban yaitu menyilangkan salah sam tangan dari bawah lengan dan mcnyilang di depan dada korban dan dikaitkan pada tangan satunya. Posisi kepala berada di bahu tempat tangan penolong yang digunakan untuk menyilang. Keadaan korban harus diperhatikan agar wajah terutama hidung dan mulut tidak terkena riak air.
2. Armpit tow
Cara kedua ini untuk menolong korban yang masih dalam keadaan sadar tetapi tidak mampu lagi untuk berenang ke tepi sehingga membutuhkan pertolongan untuk dapat mencapai tepi. Penolong memegang lengan korban secara berlawanan dengan tangan penolong yang akan membantu. Apabila peolong memegang dengan tangan kanan, lengan kiri korbanlah yang dipegang tepatnya di pangkal lengan. Posisi korban dalam keadaan terlentang dan penolong menarik korban dengan berenang menggunakan gaya dada.
3. Wrist tow
Wrist tow sama dengan armpit tow digunakan pada koraban yang masih sadar,namun bedanya hanya pada posisi pegangan penolong. Penolong memegang Teknik Penyelamatan di Air (Wasti Danardani) pada bagian pergelangan tangan dengan posisi bagian dalam tangan korban menghadap ke atas kemudian penolong memegang tangan korban dengan mengaitkan ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah di pergelangan tangan korban. Apabila tangan kanan korban yang dipegang, tangan kanan penolonglah yang digunakan untuk menarik korban. Kemudian, penolong membawa korban dengan menggunakan gaya dada dan hanya dengan bantuan satu tangan saja.
4. Tired swimmer tow
Teknik ini digunakan untuk menolong korban yang kelelahan di tengah perairan dan tidak sanggup untuk menepi, teknik ini digunakan pada korban yang masih dapat diajak komunikasi. Penolong berenang dengan gaya dada seperti biasa dan korban didorong ke tepi. Posisi korban telentang dengan kedua kaki disangkutkan pada pinggang korban dan kedua tangan berpegang pada bahu penolong.
Selain teknik tanpa menggunakan alat ada pula teknik pernyelamatan dengan menggunakan alat bantu. Penyelamatan dengan alat bisa digunakan pada korban yang tidak sadarkan diri yang sebelumnya diberikan pertolongan napas buatan. Cara pertolongan dengan alat banm yaim:
1. Tube Rescue
Tube rescue adalah alatpelampungyang terbuat daribahan yang elastis dengan kedua ujungnya memiliki kaitan untuk menggunci saat membawa korban. Alatinidigunakanmelingkaribadankorban.Kaitpadatubediletakkanpada punggung sehingga posisi korban dalam keadaan telentang. Penolong berenang ke tepi dengan menggunakan gaya crawl. Apabila korban didekati dengan memberikan tube terlebih dahulu setelah korban berpegang kemudian ikat badan korban dengan tube kemudian ditarik.Korbanyangtelahtidaksadarsegeralingkarkantubepadakorban dan telentangkan korban dan segera memberi napas buatan sebisa mungkin untuk membuka jalan pernapasan setelah itu bawa korban ke tepi
2. Board Rescue
Board rescue adalah alatyang menyerupaipapan selancar. Papaninidigunakan untuk mengankut korban baik yang kelelahan maupun yang dalam keadaan tidak sadar caramengendarai board resque adalah dengan posisi bersimpuh pada atas papan dan mengajnah dengan dua tangan secara bersama-sama, untuk melakukan pengereman dengan cara menurunkan kaki secara bersama dan mengambil posisi duduk dengan kedua kaki berada pada sisi yang berlainan. Cara yang kedua dengan posisi telungkup di atas papan dan mengayaih dengan satu tangan bergandan seperd gerakan tangan gaya crawl, untuk menghenukannya dengan mengayuh tangan ke arah depan secara bersama-sama. Setelah sampai di tempat korban yang dilakukan adalah mengangkat korban ke atas papan.
Cara mengangkat korban sadar, menghentikan papan dengan posisi korban berada di sebclah kanan papan. Kemudian, korban berusaha sendiri untuk naik ke atas papan dan penolong membanm serta mengimbangi agar papan tidak terbalik. Setelah berada di atas papan posisi korban tertelungkup dan penolong juga dalam posisi yang sama kemudian bersama-sama menga)Tjh board rescue.
Apabila korban dalam keadaan tidak sadar, penolong menghentikan papan dengan bagian kiri papan yang mendekat dengan korban. Raih tangan kiri korban dan letakkan pada tepi papan kemudian papan diputar sebanyak dua kali sehingga korban berada di atas papan dan benahi posisi korban untuk dapat dibawa ke tepi. Bantuan napas buatan juga dapat diberikan sebelum membawa korban ke atas papan dengan meletakkan kepala korban pada tepi papan dan kaki penolong turun dari sisi yang berbeda, setelah jalan pernapasan terbuka kemudian korban dinaikkan ke papan.
KESIMPULAN
Peristiwa kecelakaan dapat terjadi di mana saja dan dapat menimpa siapa saja. Dibutuhkan suatu keterampilan khusus agar dapat menyelamatkan korban. Dengan demikian, proses penyelamatan bagi diri sendiri maupun orang lain sangat perlu untuk dipelajari dan sangat bermanfaat untuk diterapkan di m asyarakat. (*)
Penulis adalah : Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Singaperbangsa Karawang.